Pendahuluan
Dalam dunia digital yang semakin kompetitif, visual marketing menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan sebuah brand. Konsumen kini tidak hanya membeli produk karena kebutuhan, melainkan karena emosi, pengalaman, dan koneksi visual yang mereka dapatkan. Foto dan video produk berperan penting dalam membentuk persepsi tersebut, terutama sepanjang customer journey—mulai dari tahap kesadaran (awareness) hingga keputusan pembelian (decision).
Artikel ini akan membahas bagaimana foto dan video dapat memengaruhi customer journey, memberikan strategi penerapan yang efektif, serta menampilkan tips praktis agar brand Anda lebih menonjol di pasar.
Apa Itu Customer Journey?
Customer journey adalah perjalanan yang dilalui konsumen sejak pertama kali mengenal sebuah brand hingga akhirnya melakukan pembelian, bahkan hingga menjadi pelanggan setia.
Umumnya, customer journey terdiri dari beberapa tahap:
- Awareness – Konsumen mulai mengenal brand/produk Anda.
- Consideration – Konsumen membandingkan produk Anda dengan kompetitor.
- Decision – Konsumen memutuskan untuk membeli produk Anda.
- Retention – Konsumen puas dan melakukan pembelian ulang.
- Advocacy – Konsumen merekomendasikan produk Anda ke orang lain.
Di setiap tahap ini, foto dan video memiliki peran unik dalam memengaruhi keputusan konsumen.
Mengapa Foto & Video Sangat Penting dalam Customer Journey?
Visual lebih mudah dipahami dan diingat dibandingkan teks. Studi menunjukkan bahwa 90% informasi yang diproses otak manusia bersifat visual. Selain itu, konten visual mampu meningkatkan engagement hingga 650% lebih tinggi dibandingkan konten berbasis teks saja.
Dengan kata lain, foto dan video bukan hanya pelengkap—mereka adalah strategi inti untuk menarik perhatian, membangun kepercayaan, dan mengarahkan konsumen hingga ke tahap pembelian.
Peran Foto & Video di Setiap Tahap Customer Journey
1.
Awareness (Kesadaran)
Di tahap ini, tujuan utama adalah menarik perhatian konsumen baru. Foto dan video harus dibuat menarik agar orang berhenti scroll dan memperhatikan produk Anda.
👉 Contoh strategi visual di tahap awareness:
- Gunakan foto produk dengan background yang clean dan estetik.
- Buat video singkat (teaser) berdurasi 10–15 detik untuk iklan media sosial.
- Gunakan storytelling visual untuk membangun citra brand.
2.
Consideration (Pertimbangan)
Konsumen mulai membandingkan produk Anda dengan pesaing. Foto dan video yang detail akan membantu mereka memahami fitur, kualitas, dan manfaat produk.
👉 Contoh strategi visual di tahap consideration:
- Foto produk dari berbagai sudut dengan resolusi tinggi.
- Video unboxing atau review yang menampilkan detail produk.
- Infografis visual yang menjelaskan kelebihan produk dibanding kompetitor.
3.
Decision (Keputusan)
Pada tahap ini, konsumen hampir yakin untuk membeli, namun mereka butuh dorongan terakhir berupa bukti visual yang meyakinkan.
👉 Contoh strategi visual di tahap decision:
- Testimoni pelanggan dalam bentuk video singkat.
- Foto lifestyle yang menunjukkan produk sedang digunakan.
- Video demo/tutorial singkat tentang cara penggunaan produk.
4.
Retention (Loyalitas/Pembelian Ulang)
Foto dan video tidak berhenti setelah konsumen membeli produk. Konten visual juga berfungsi untuk menjaga loyalitas dan hubungan dengan pelanggan.
👉 Contoh strategi visual di tahap retention:
- Video tips & tricks tentang cara merawat produk.
- Konten behind-the-scenes untuk menunjukkan sisi humanis brand.
- Foto eksklusif untuk promosi pelanggan lama.
5.
Advocacy (Promosi dari Konsumen)
Konsumen yang puas akan membagikan pengalaman mereka melalui foto dan video. Inilah saatnya brand Anda mendapatkan user-generated content (UGC).
👉 Contoh strategi visual di tahap advocacy:
- Repost foto/video pelanggan di media sosial brand Anda.
- Adakan challenge atau giveaway dengan konten foto/video.
- Buat kampanye hashtag khusus untuk mendorong UGC.
Tabel Analisis: Peran Foto & Video dalam Customer Journey
Tahap Customer Journey | Peran Foto & Video | Jenis Konten yang Disarankan | Dampak Terhadap Konsumen |
Awareness | Menarik perhatian | Foto estetik, teaser video | Konsumen mengenal brand |
Consideration | Memberi informasi detail | Foto multi-angle, review video | Konsumen membandingkan dengan kompetitor |
Decision | Meyakinkan pembelian | Testimoni video, lifestyle photo | Konsumen lebih yakin membeli |
Retention | Menjaga loyalitas | Tips video, konten behind-the-scenes | Konsumen tetap setia |
Advocacy | Memperluas jangkauan | User-generated content (UGC), campaign hashtag | Konsumen menjadi promotor brand |
Tips Membuat Foto & Video yang Efektif untuk Customer Journey
- Kenali audiens Anda
Buat konten visual yang sesuai dengan gaya hidup, preferensi, dan kebutuhan target market Anda. - Gunakan storytelling
Jangan hanya menampilkan produk. Ceritakan manfaat dan pengalaman yang bisa dirasakan konsumen melalui foto/video. - Jaga kualitas visual
Foto buram atau video dengan audio jelek bisa langsung menurunkan kepercayaan konsumen. - Optimasi untuk platform yang tepat
- Instagram: foto estetik, reels singkat.
- YouTube: video review panjang.
- TikTok: video kreatif berdurasi singkat.
- Gunakan konsistensi branding
Warna, tone, dan style foto/video harus konsisten agar brand mudah dikenali. - Ajak audiens berpartisipasi
Dorong pelanggan untuk membuat konten sendiri dengan produk Anda, lalu bagikan kembali.
Kesimpulan
Foto dan video memiliki peran vital dalam customer journey—mulai dari menarik perhatian di tahap awal hingga membangun loyalitas dan mendorong pelanggan menjadi promotor brand Anda. Dengan strategi visual yang tepat, brand Anda dapat meningkatkan engagement, kepercayaan, dan penjualan secara signifikan.
FAQ
1. Apakah semua bisnis butuh foto & video dalam customer journey?
Ya, hampir semua bisnis membutuhkan konten visual, terutama di era digital di mana konsumen lebih tertarik pada visual dibanding teks semata.
2. Apa perbedaan peran foto dan video dalam marketing?
Foto biasanya fokus pada detail dan estetika, sementara video lebih kuat dalam storytelling dan menunjukkan pengalaman nyata penggunaan produk.
3. Bagaimana cara membuat konten visual yang menarik tanpa biaya besar?
Gunakan smartphone dengan kamera berkualitas, pencahayaan natural, dan aplikasi editing gratis untuk hasil yang tetap profesional.
4. Apakah UGC (User-Generated Content) benar-benar efektif?
Sangat efektif, karena konten dari konsumen lebih dipercaya dibanding iklan resmi brand.
5. Seberapa sering brand harus memposting foto dan video?
Idealnya, konsisten minimal 3–5 kali per minggu di platform utama untuk menjaga engagement audiens.
Penutup & CTA
Foto dan video bukan lagi sekadar pelengkap, tetapi strategi inti dalam membangun customer journey yang sukses. Jika Anda ingin mengubah konten visual produk menjadi alat pemasaran yang efektif, saatnya berkolaborasi dengan tim profesional.
👉 Percayakan kebutuhan visual marketing Anda hanya di Godjahstudio.com untuk hasil foto & video yang mampu meningkatkan daya tarik, kepercayaan, dan penjualan produk Anda.